Suara Sumatera - Betapa terkejut dan pilunya hati orang tua di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Anak yang masih bersekolah di Sekolah Dasar (SD) menjadi korban persetubuhan (diperkosa) oleh gurunya sendiri.
Sekolah yang seharusnya menjadi lembaga pendidikan malah menjadi lokasi menakutkan bagi sang anak. Peristiwa ini terungkap saat salah satu guru yang lain, berhasil mengorek cerita dari siswi tersebut.
Baru terungkap jika siswi tersebut mengalami persetubuhan di mushola sekolah, saat jam belajar selesai. Tidak hanya sekali, namun ternyata berkali-kali, yang berlangsung sejak Maret lalu.
Peristiwa ini bermula saat siswi tersebut sedang ingin jajan (berbelanja makanan). Tiba-tiba pelaku yang merupakan guru di sekolah tersebut membujuk dan mengiming-iming uang Rp50 ribu.
Baca Juga:Rafathar Protes Nagita Slavina Cari Sponsor Buat Nonton Liga Champions: Beli Aja Mah Beli
Menurut polisi, peristiwa memilukan itu dialami korban pada Maret 2022 lalu sekitar pukul 11.30 WIB.
Karena tergiur uang Rp50 ribu, korban pun terbujuk rayu mendekati mushola yang ditunjuk oleh sang guru. Pintu mushola langsung ditutup pelaku. Di dalam mushola tersebutlah, korban dirudapaksa dan disekap pelaku.
"Kemudian korban dibekap (disekap) dengan cara ditutup mulutnya. Pelaku mengancam agar korban tidak teriak, jika teriak korban akan dimasukkan ke rumah kosong," kata Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melansir dari Suara.com.
Setelah melihat korban ketakutan, pelaku leluasa menyetubuhi korban. Setelah itu, pelaku mengancam korban.
Hingga akhirnya, korban yang selalu teringat dan kerap dicabuli pelaku sampai Oktober 2022 lalu, guru lain berhasil 'mengorek' cerita dari siswi tersebut.
Baca Juga:Pengendara Mobil Disebut Acungkan Pistol saat Ribut dengan Pemotor di Kebayoran Lama
"Guru korban kemudian bercerita ke orang tua korban sehingga orang tua korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian itu ke kita. Dari laporan itu, kita langsung bergerak melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sejumlah alat bukti," sambung Kapolres.
Mendapatkan laporan orang tua tersebut, polisi kemudian menangkap Arzani alias Jay di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Iya benar. Pelakunya sudah kita tangkap," pungkas Kapolres AKBP Harissandi
Arzani ditangkap kemarin (7/12) sekira pukul 14.30 WIB tanpa perlawanan di kediamannya.
Peristiwa ini pun menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah agar lebih memperkuat pengawasan terhadap guru-gurunya di sekolah.