'Ditakuti' Calon Pengantin Wanita, Pria H-1 Batal Menikah di Palembang: Dia Ngaku Didekati Polisi Juga ASN

Ada cerita lain yang diakui pria di Palembang h-1 batal menikah, yang diungkapnnya.

Amal
Senin, 26 Desember 2022 | 10:39 WIB
'Ditakuti' Calon Pengantin Wanita, Pria H-1 Batal Menikah di Palembang: Dia Ngaku Didekati Polisi Juga ASN
Ilsutrasi pernikahan (unspalsh)

Suara Sumatera - Pernikahan yang batal digelar h-1 akad nikah dialami pria di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Pria tersebut bernama Anjas, yang merupakan pekerja swasta di kota pempek tersebut.

Anjas memiliki rencana menikah dengan sosok wanita Dona. Pernikahan keduanya direncanakan digelar pada 18 Desember mendatang, sayangnya niat baik tersebut batal digelar pada h-1 pelaksanaan akad nikah.

Calon pengantin wanita Dona, diceritakan Anjas, merupakan sosok wanita yang dikenalnya melalui sang kakak, bernama Elsa. Sang kakak ini merupakan atasan dari Dona di mana keduanya bekerja di sebuah mal Palembang.

Elsa mengakui dalam cerita yang viral tersebut, mengenal Dona sebagai sosok wanita yang baik. Selama bekerja pun, Dona dikenal sosok wanita taat beribadah.

Baca Juga:Aktivis Curiga Selama Ini Madura Jadi Tempat Pencucian Uang Dana Hibah Pemprov Jatim

Elsa sang kakak mulanya menceritakan jika hubungan Anjas dan Dona merupakan hasil dari perkenalannya.

"Ini kami dari pihak pria. Jadi gini ceritanya. Adik aku (Anjas) kan aku kenalkan sama wanita itu, karena wanita ini memang kawan aku waktu bekerja di PTC Mall. Iya selama aku kenal dia, aku lihat atau aku perhatiin wanita ini baik, ibadahnya pun bagus. Mau dibilang salat, dia salat, makanya aku berani ngenalin dia sama adik aku," tulis narasi video viral itu. 

Pada pertemuan kedua keluarga memutuskan jumlah mahar yang diberikan sebesar Rp35 juta, emas 2 suku dan uang untuk ibunya Rp 5 juta. "Uang tersebut, diluar dari anter-anteran (seserahan) keluarga pria ke wanita," terang Elsa.

Pihak keluarga Anjas pun akhirnya memberikan uang Rp 35 juta sesuai kesepakatan.

Mendekati waktu, ternyata pernikahan belum didaftarkan ke KUA karena kurang uang Rp 5 juta (dari kesepakatan awal) belum juga diterima sang ibu mempelai wanita.

Baca Juga:Puan: Selamat Natal dan Tahun Baru, Mari Melangkah Maju untuk Indonesia

Karena ingin pernikahan tetap terlaksanakan sesuai dengan hari yang ditetapkan, Anjas pun berupaya memenuhi menambah kepeluan lauk dan urus surat nikah dengan total mencapai Rp 3,4 juta.

"Pihak wanita minta lagi uang untuk akad, beli ayam kampung sepasang dengan harga Rp 1,5 juta sama anter anteran (seserahan) Rp 700 ribu sama uang untuk ngurus buku nikah Rp 1,2 juta," jelas Elsa.

Upaya memenuhi keinginan mempelai wanita pun diikuti. Sampai dengan h-1 waktu menikah, si mempelai wanita Dona menagih kekurangan yang diakumulasikan Rp7,7 juta. Pihak mempelai laki-laki hanya memberikan Rp 7 juta, dengan maksud sisanya akan segera disusulkan.

"Pas H-1 pihak wanita minta uang yang kurang Rp 6,7 juta. Dikasihlah sama orang tua aku (saya) tadi Rp 6 juta, kurang Rp 700 ribu. Maksud hati orang tuaku tadi pegang saja dulu uang Rp 6 juta itu, sementara Rp 700 ribu nya nanti dikasih lagi," terangnya.

Pernikahan ini pun dibatalkan, h-1 pernikahan yang direncanakan. Cerita ini pun kemudian viral di media sosial, karena keluarga mempelai laki-laki kesal dan tersinggung.

Di sisi lain, Anjas mengaku dalam hubungannya dengan Dona sempat terbesit cerita ingin segera menikah. Saat berpacaran bersama Anjas, Dona mengaku sudah dilamar oleh pria berstatus polisi.

Tidak hanya polisi, sambung Anjas, Dona mengaku didakati oleh pria bekerja sebagai ASN. "Karena diceritakan itu (didekati polisi dan ASN), saya ingin segera menikah dengan dia (Dona). Saya awalnya tidak mau dia menikah dengan orang lain (cinta)," aku Anjas.

Kekinian pernikahan Anjas dan Dona pun tidak pernah akan terjadi. Kedua keluarga mengaku menaruh kekecewaan atas batalnya pernikahan tersebut.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak