Suara Sumatera - Partai NasDem memang menjadwalkan deklarasi koalisi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 10 November lalu, bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan. Meski kemudian deklrasi koalisi tersebut batal digelar.
Pembatalan deklarasi koalisi dengan bendera bernama Koalisi Perubahan, belum juga resmi terwujud sampai dengan awal tahun 2023 ini. Koalisi yang gagal deklarasi berujung pada anggapan jika Anies Baswedan pun batal menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
Deklarasi yang batal ini kemudian menyulut komentar Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Sosok politikus ini, menyebutkan jika deklarasi batal koalisi pada 10 November lebih karena belum ada kesepakatan pemodal politik alias bandar.
Soal tudingan ini, Fahri Hamzah menegaskan jika Anies Baswedan belum berhasil membentuk koalisi dengan dukungan bandar yang jitu.
Baca Juga:Kapan Waktu Sholat Taubat? Ini saat Terbaik Bertaubat Lengkap Panduan Tata Cara
Menanggapi ini, Anies Baswedan menilainya dengan santai. Dia tidak mengomentari mengenai kegagalan deklarasi koalisi tersebut sekaligus tidak melarang serta menyerahkan kepada masing-masing orang berpendapat berdasarkan analisis politiknya.
Dia pun enggan menanggapi dan menyarankan sebaiknya menanyakan soal tudingan bandar tersebut kepada yang menyeluarkan pernyataan.
"Kalau gitu tanya beliau [Fahri Hamzah] aja, apa itu bandar siapa itu bandar?" tanya Anies Baswedan saat diwawancarai di kanal YouTube Total Politik.
Mantan Gubernur DKI ini pun menjelaskan jika setiap orang berhak menginterprestasikan sekaligus menganalisis hal apapun.
"Tapi kalau semua orang berhak mengintepretasi, menganalisa dan kita enggak boleh protes mau dianalisa seperti apa pun ini kan wilayah publik," imbuh dia.
Baca Juga:Mengenal Hawker Hunter, Pesawat Tempur Belanda Pada Konflik Irian Barat
Karena menurut Anies, apa yang diamanatkan saat ini, yakni maju sebagai Capres yang diusung oleh Partai NasDem memang akan mengundang banyak interpretasi dari masing-masing orang.
Sementara soal koalisi, Anies menegaskan bahwa hubungan NasDem dan dua partai lainnya yakni Demokrat dan PKS masih berjalan dengan baik.
Dia pun memastikan, proses koalisi berjalan dengan baik sembari menunggu momen yang tepat. Mengingat setiap partai juga menjalani proses internal masing-masing.
"Biarkan prosesnya berjalan, menurut saya perjalanan ini baik masing-masing partai juga menjalani proses internalnya dengan sehat. Mereka (masing-masing) partai akan deklarasi," ungkap Anies Baswedan.
Menurut Anies, NasDem telah menjalani proses interal partai lebih cepat, sementara dua partai lainnya, Partai NasDem dan PKS masih dalam proses internal masing-masing.
"Sementara dua [partai] lain baru mau akan proses, kan proses internal enggak boleh dilanggar," tuturnya.
"Ya barang kali begini kalau dilihat proses partai nasdem proses internal sudah menjalankan lebih awal, rakernas di bulan Juni tiga bulan kemudian mendeklarasikan hasil satu orang," terang Anies.
Anies Baswedan menjadi satu-satunya tokoh yang sudah lebih dahulu dideklarasi dan didukung Partai maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski guna mengajukan bakal calon Capres, harus memenuhi syarat dukungan partai yang berada di parlemen.
Anies Baswedan pun sudah melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah guna bertemu pendukungnya. Ia memulai dari wilayah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Papua, dan Sulawesi Selatan.
Meski kemudian kunjungan ke sejumlah daerah tersebut dilaporkan ke Bawaslu RI.