Suara Sumatera - Rahmat, Ketua RT tempat Norma Risma tinggal, menceritakan detik-detik penggerebekan Rozy Zay Hakiki dan ibu mertuanya.
Menurut Rahmat, peristiwa penggerebekan terjadi pada pukul 13.00. Sementara dirinya baru mendapat laporan dari warga pada pukul 16.00.
Mendengar adanya laporan penggerebekan di rumah kontrakan, Rahmat sebagai Ketua RT lalu mengundang semua pihak untuk mediasi di rumahnya pada malam hari.
Proses mediasi itu dihadiri semua pihak termasuk Rozy, Norma Risma, ayah Norma dan ibu Norma. Menurut Rahmat, mediasi dilakukan agar masalah tidak melebar dan lingkungan tempat tinggalnya tidak ramai.
Baca Juga:Piala AFF 2022: Jadwal dan Link Live Streaming Babak Semifinal Malaysia vs Thailand
Saat mediasi, Rahmat bertanya kepada sejumlah saksi yang menggerebek mengenai peristiwa yang terjadi di rumah kontrakan.
Para saksi menerangkan ke Rahmat, bahwa waktu digerebek, ibu Norma dalam keadaan tanpa pakaian sedangkan Rozy baru keluar dari kamar mandi kebingungan.
"Saya tanya ke Rozy dan mertuanya, 'bener ga itu pernyataan saksi?' Bener katanya begitu," ujar Rahmat dikutip dari Youtube STARPRO Indonesia.
Setelah musyawarah sampai jam 4 subuh, akhirnya tercapailah kesepakatan antara Rozy, Norma Risma dan ayah Norma.
"Waktu itu sudah beres musyawarah dibikin pernyataan antara Rozy, Risma sama bapaknya. Uda ada hasil musyawarah itu. Hasilnya ada denda sebesar Rp50 juta," kata Rahmat.
Baca Juga:Ini Tampang Jambret Yang Selalu Meresahkan Warga Bogor
Pihak Rozy baru membayar uang denda itu pada malam berikutnya disaksikan Rahmat sebagai Ketua RT dan para warga setempat.
Taka lama proses mediasi selesai, Rahmat melihat ibu Norma lewat rumahnya membawa satu tas. Saat ditanya Rahmat mau ke mana, ibu Norma menjawab ingin pulang ke Jakarta.
Rahmat sendiri mengaku kaget masalah ini kembali ramai dibicarakan. Pasalnya sejak adanya kesepakatan damai itu, warga sudah menganggap masalahnya selesai.