Suara Sumatera - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diduga menyindir Sandiaga Uno yang diisukan akan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam sambutannya di acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Prabowo membahas mengenai kader Gerindra yang akan pindah partai.
Menurut Prabowo, ada saja kader Partai Gerindra yang keluar dari jalur dan salah jalan karena itu harus bisa mengoreksi diri.
"Yahh manusia kan di sana sini ada saja rekan kita yang kadang-kadang apa ya, keluar dari jalur, salah jalan. Itu sifat kita harus koreksi diri. Lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati. Tapi gapapa kita tetap, kita harus biasa," kata Prabowo dikutip dari Youtube Gerindra TV.
Baca Juga:Jadi Tempat Favorit di Era Ahok, Kini Kondisi RPTRA Kalijodo Tak Terawat
Prabowo mengaku pernah ditanya oleh wartawan bahwa dirinya sering dibohongi dan sering dikhianati. Prabowo menjawab mungkin tapi yang penting baginya, ia jangan bohong dan berkhianat.
"Seandainya kalian semua tinggalkan saya, saya tidak akan gentar dan saya tidak akan berhenti berjuang untuk bangsa dan negara," kata Prabowo berapi-api.
Menteri Pertahanan ini pun mempesilakan kader Gerindra yang ingin pisah dari partai tapi dengan cara yang baik.
"Kalau mau pisah, pisah yang baik. Silakan. Saya katakan semua partai baik. Kita harus hormati orang yang mau masuk politik," kata mantan Danjen Kopassus ini.
"Kalau ga cocok sama Prabowo ya monggo, gapapa cari partai lain. Pindah partai boleh loh," kata Prabowo lagi.
Prabowo mengungkit masa lalunya yang merupakan kader Partai Golkar. Namun ia keluar dari partai berlambang pohon beringin itu secara baik-baik.
Prabowo membuat surat pengunduran diri lalu menghadap ketua umum Golkar dan para tokoh Golkar untuk pamit dari partai tersebut.
"Jangan di partai tapi tidak ikut garis partai. Ini ga bener. Ini tidak bagian dari kesetiaan kepada team work. Kita boleh dihina kita boleh dikhianati tapi kita keluarkan yang terbaik bagi bangsa kita," ujarnya.