Suara Sumatera - Pengalaman pilu dialami seorang pelajar di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang meninggal dunia setelah tertembak peluru nyasar.
Peluru tersebut diketahui tembus sampai ke otak. Belakangan diketahui jika peluru tersebut berasal dari peluru nyasar senapan angin milik warga di Perumahan Griya Tanjung Wahid, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus Palembang. Peristiwa yang terjadi di penghujung tahun pada Rabu (28/12/2022), mengakibatkan pelajar MTS Palembang meninggal dunia.
Kini jenazah M Fahri Iskandar (14), telah dimakamkan pada Kamis (5/1/2023) lalu.
Peristiwa dialami pelajar MTs Muhammadiyah 2 Palembang diketahui di bagian mata, lalu peluru sempat bersarang di kepala sehingga menjalani perawatan medis di rumah sakit dan tidak tertolog.
Baca Juga:Lesti Kejora Dikabarkan Batal Tampil di HUT Indosiar, Netizen Kecewa: Kesannya Lesti Gak Bersyukur
Iskandar (43) ayah korban mengatakan peristiwa itu terjadi bermula ketika anaknya bermain bersama teman-temannya di sebuah lapangan voli tidak jauh dari rumahnya.
“Jadi anak saya itu waktu itu main sama teman-temannya kemudian tak tahu kenapa terkena peluru. Saya dikasih tahu warga ketika baru pulang kerja di rumah, langsung saya datang ke lapangan untuk bopong anak saya,” ungkap Iskandar saat dijumpai di rumah duka di Blok R6 Griya Tanjung Wahid melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
Saat tertembak korban terjatuh ke arah belakang dengan peluru yang masuk ke mata kanan hingga menembus otaknya.
Tak lama kemudian pihak keluarga langsung membawa ke Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang guna mendapatkan perawatan intensif.
Namun semenjak masuk rumah sakit pada 28 Desember 2022 sampai tanggal 5 Januari 2023, Fahri tak kunjung sadar dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.00 WIB pagi, karena pecah pembuluh darah bagian otak.
Baca Juga:Lagi, Jakarta STIN BIN Torehkan Kemenangan, Tekuk Jakarta BNI 46 Langsung 3-0
“Kata dokter pecah pembuluh darah karena peluru yang tembus dari mata kanan dan bersarang di dalam otak. Rencana mau dioperasi tapi tak kunjung sadar sampai meninggal,” terangnya dengan nada sedih.
Pelaku penembak tak lain adalah warga komplek di tempat tinggalnya yang dia kenal bekerja sehari-hari sebagai buruh bangunan. Pelaku bernama Febriansyah, sudah diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Gandus Palembang untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kalau ngakunya pelaku, dia nembak burung, tapi sampai sekarang belum ada ikhtikad baik dari keluarganya,” bebernya.
Setelah pelaku ditangkap, pihak keluarga menyerahkan semua proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Ada saudara kembar anak saya yang juga ikut main, namanya Fahmi, dia yang lihat peristiwa itu,” tutupnya.