Suara Sumatera - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat diisukan bakal kembali maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Niatan tersebut sebenarnya sudah sejak Jokowi mencalonkan diri pada Pilpres 2014.
Namun karena potensinya tidak begitu besar, maka sosok Jokowi pun kemudian dimajukan pada saat itu. Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Megawati sangat ingin mempertahankan ideologi, Soekarno.
Pemikiran Soekarno itu yang berusaha dipertahankan oleh Megawati itu yang menjadi simbol PDIP.
"Sebetulnya simbol PDIP tetap harus ada di dalam peredaran putih, bukan karena ada nama Soekarno. Tapi ide tentang anti-imperialisme, antikolonialisme itu yang bisa berulang di masa depan harus kita kembalikan pada semangat perjuangan proklamator itu," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube-nya, Senin (9/1/2023).
Baca Juga:Cara Sembunyikan Aplikasi di HP Xiaomi, Termasuk yang Sudah Bersistem MIUI 13
Ahli filsafat ini memastikan, kemunculan Mega di bursa bacapres nantinya secara otomatis menyingkirkan Ganjar Pranowo. "Apakah ibu Mega merasa lebih di atas Ganjar, pasti lebih di atas Ganjar. Kalau ibu Mega muncul, misalnya dia, pasti Ganjar tersingkirkan," ungkapnya.
Kekuatan Jokowi di PDIP akan semakin hilang.
"Dalih itu yang juga dicemaskan oleh Pak Jokowi. Ganjar tersingkir artinya rezim Jokowi enggak bisa punya agen di PDIP. Tentu PDIP juga menghitung bahwa pasti Pak Jokowi punya agenda yang diucapkan enggak diucapkan, dia (Jokowi) tetap mengincar PDIP," tutur Rocky.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Baca Juga:Kasus Narkoba, Polda Metro Jaya Akan Tetapkan Status Kombes YBK Malam Ini