Perjuangan Bocah Pidie Jaya Bawa Ayahnya Berobat Pakai Becak Motor, Rela Tempuh Jarak Ratusan Kilometer

Saat itu ada seorang pengguna jalan bernama Yanto asal Blangme yang kebetulan lewat lalu menanyakan tujuan Rahmat Aulia.

Abe Chan
Senin, 30 Januari 2023 | 12:47 WIB
Perjuangan Bocah Pidie Jaya Bawa Ayahnya Berobat Pakai Becak Motor, Rela Tempuh Jarak Ratusan Kilometer
Perjuangan Bocah Pidie Jaya Bawa Ayahnya Berobat Pakai Becak Motor. (Facebook Azmi Murtala)

Suara Sumatera - Seorang bocah sekolah dasar (SD) asal Ulim, Pidie Jaya, Aceh, yang merawat sang ayah sedang sakit mencuri perhatian publik.  Bocah bernama Rahmat Aulia itu rela membawa sang ayah 10 hari sekali berobat ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara dengan mengendarai becak motor (betor).

Melansir Antara pada Senin (30/1/2023), Rahmat rela menempuh jarak perjalanan sekitar 230 kilometer untuk membawa ayahnya berobat.  Sang ayah bernama Rusli Yusuf (46) mengidap lever dan diabetes.

Rahmat harus membawa ayahnya rumah sakit itu untuk menyedot cairan dalam perut yang membengkak.  Rusli mengaku tidak lagi bekerja sejak enam tahun terakhir dan terpaksa harus terbaring di kasur akibat penyakit yang diderita. 

"Saya sakit sejak 2017. Namun, sakit yang saya derita semakin parah hingga perut membengkak sejak istri saya meninggal dunia enam bulan lalu," ujar Rusli.

Baca Juga:Cak Imin Klaim Belum Diajak Jokowi Bicarakan Soal Reshuffle 1 Februari 2023

Kisah Rahmat menjadi viral di media sosial setelah diunggah Azmi Murtala melalu akun facebook baru-baru ini. Dalam unggahan tersebut, terlihat foto dan video Rahmat bersama sang ayah serta becak motor yang diparkir di pinggir jalan. Terlihat Rahmat duduk di samping ayahnya yang sedang terbaring di atas betor. 

"Rahmat Aulia, bocah kelas 6 SD asal Ulim Pidie Jaya terlihat lelah di pinggir jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di peusangan Bireueun. Di atas becak tua, bocah tersebut termenung sambil sesekali menyemangati ayahnya yang sedang terbaring menahan sakit," tulisnya. 

Saat itu ada seorang pengguna jalan bernama Yanto asal Blangme yang kebetulan lewat lalu menanyakan tujuan Rahmat Aulia.

"Melihat pemandangan yang terbilang langka, pak Yanto asal Blangme yang kebetulan lewat langsung menanyai maksud dan tujuan bocah itu. Ketika mendengar penjelasan yang sangat menyayant hati, pak Yanto dengan sigap menelpon saya untuk membawa Ambulans Takabeya Peduli, dan H.Mukhlis Takabeya pun dengan cepat memberi instruksi untuk segera merapat ke lokasi,” tulisnya.

Ketika ditanya Rahmat rupanya setiap 10 hari sekali membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah panas terik matahari. Hal ini dilakukan untuk meredakan sakit sang ayah.

Baca Juga:Kandas di Piala FA, Jurgen Klopp Pastikan Liverpool Tak Datangkan Pemain Lagi Sebelum Bursa Januari Ditutup

"Ia setiap sepuluh hari sekali selalu membawah ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah panas terik matahari demi untuk disedot cairan yang ada di tubuh ayahnya agar bisa sedikit meredakan rasa sakit," tulisnya.

Rahmat harus menempuh perjalanan enam jam lebih. Dirinya memilih RSUD Cuti Mutia karena alasan lebih dekat dari pada Banda Aceh.

"Karena alat medis tersebut yang tersedia cuma di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh dan Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara. Maka dia lebih memilih ke Rumah Sakit Cut Mutia dengan alasan lebih dekat dari pada Banda Aceh," katanya. 

Berbekal uang dari hasil upah "tarek pukat", Rahmat membawa sang ayah berobat dan biaya sekolah sang kakak. Hal ini juga dilakukan karena sang ibu sudah lebih dahulu meninggal dunia. 

Rahmat bersama sang kakak merawat sang bapak bertahun-tahun. Dengan mata berkaca-kaca Rahmat mengucapkan terima kasih kepada supir ambulans dan Yanto yang telah memberi uang Rp 1 juta untuk kebutuhan rumah sakit.

Dalam unggahan lainnya, Azmi Murtala menulis ada yang membuatnya tersentuh dengan perjuangan Rahmat.  Ketika becak berhenti Rahmat dimarahi sang ayah. Namun Rahmat sama sekali tidak menyahut dan hanya sedikit berbalik arah dan membiarkan ayahnya tenang sebentar.

"Ada sedikit cerita dari rahmat sipetarung dari pidie jaya yg bikin saya tersentuh....ketika becaknya berhenti,, ayahnya memarahi rahmat...tapi rahmat sama sekali tidak menyahut, hanya saja ia sedikit berbalik arah dan membiarkan ayahnya tenang sebentar," tulisnya.

Setelah melihat ayahnya tenang, Rahmat pelan-pelan mulau berbicara dan menjaga ayahnya agar tidak tersinggung. 

"Setelah itu baru pelan-pelan ia mulai berbicara dan menjaga agar ayahnya tidak tersinggung...karena rasa sakit yang begitu hebat mungkin sikap ayahnya jadi tidak terkontrol," tulisnya. 

"Tapi bagi Rahmat hal itu sudah biasa ia hadapi, karena sakit yang sudah bertahun sehingga emosi ayahnya jadi tidak stabil..dan rahmat sangat mengerti," sambungnya. 

Rahmat selalu menepuk pelan-pelan bahu sang ayah sambil bercanda serta mengajak untuk berkomunikasi.

"Mungkin teman yang seusia Rahmat sedang asik-asiknya bermain dan bermanja dengan orang tuanya..tapi bagi Rahmat, ia sedang berjuang karena ada sosok ayah yang sedang ingin dimanjakan olehnya walau ia masih belia," katanya. 

Azmi menilai bahwa Rahmat adalah sosok yang kuat dan hebat. Rahmat memiliki kasih sayang penuh kepada orang tuanya. 

"Rahmat adalah sosok yang kuat, hebat, dan seorang anak yg mempunyai kasih sayang penuh pada orang tuanya...Semoga kelak anak ini bisa sukses..amin," tulisnya. 

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak