Suara Sumatera - Pemanggilan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pekan lalu menimbulkan banyak interprestasi dari publik.
Salah satunya dari pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung yang menyoroti langkah Jokowi tersebut. Menurut Rocky pemanggilan yang Jokowi lakukan ke Surya Paloh terkait Anies Baswedan.
Sosok Jokowi melihat ada kepanikan dari Jokowi terkait laju Anies Baswedan yang dinilai tak terbendung.
“Nggak mungkin pertemuan itu bukan tentang Anies, tentu banyak basa-basi tapi sinyalnya pasti untuk membatalkan Anies karena ini isu yang berkembang selama ini,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN).
Baca Juga:3 Dampak jika Arema FC Bubar, Dari Pembatalan Poin Liga 1 hingga Bayar Denda dan Kompensasi
Meski demikian, menurut Rocky Surya Paloh sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda menarik dukungan dari Anies Baswedan.
Menurut Rocky, bos Metro TV itu punya watak yang kuat untuk seorang politisi terkait menjaga komitmen terhadap sebuah pilihan. Pilihan itu lanjut Rocky, diikuti segenap kader Partai NasDem yang mana terus tancap gas membersamai Anies di berbagai kunjungan ke daerah.
“Surya Paloh punya watak yang kuat yang menganggap keinginan dia itu pasti akan diikuti oleh kehendak partainya dan kehendak partainya itu terlihat aktif. Jadi kalau kita lihat NasDem itu terlihat aktif mengusung Anies ke mana-mana,” jelasnya.
Sejauh ini menurut Rocky, dilihat dari kesiapan NasDem yang terus mengawal Anies Baswedan, maka Surya Paloh siap untuk bertarung dengan kubu istana yang akan pasang kandidat lain.
“Itu artinya Surya Paloh mau berkelahi dengan istana, kira-kira begitu,” jelasnya.
Baca Juga:JD.ID Umumkan Berhenti Beroperasi Mulai Tanggal 31 Maret 2023, Banyak Warganet yang Sedih
“Saya kira orang semacam Surya Paloh sudah keburu basah yaudah lanjutin saja, dan Surya Paloh orang yang punya prinsip sebetulnya, mungkin dia berhitung bisnisnya akan diganggu dan semacamnya ya tidak peduli lagi.
Terlebih, menurut Rocky NasDem akan rugi besar jika pada akhirnya kembali ke pangkuan Jokowi soal pilihan Capres.
Hal ini didasarkan Rocky bahwa NasDem sudah terlanjur dinarasikan bakal “dibuang” Jokowi dari kabinet sehingga basis suara pro Jokowi telah berkurang. Di sisi lain para pemilih yang orientasinya oposisi di mana menjadikan Anies sebagai pilihan tidak akan memilih Surya Paloh Cs jika tak jadi mencapreskan Anies.
“Pada saat itu NasDem langsung jadi nol, jadi partai itu bubar pada akhirnya. Kan hukuman rakyat keras sekali karena dianggap kenapa ragu-ragu. Jadi NasDem mending berpikir dia terdepak dari kabinet atau partainya bubar karena tarik balik dukungan ke Anies,”
Jokowi mengaku tak ada yang istimewa terkait pertemuannya dengan Surya Paloh, dan ketika ditanya apakah terkait reshuffle Jokowi enggan berbicara banyak.
"Biasa-biasa saja," kata Jokowi akhir pekan lalu.
"Mau tahu aja," kata Jokowi.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.