Suara Sumatera - Sosok menteri Luhut Binsar Panjaitan dinilai memperkaya diri dengan mengatur negara agar mempersiapkan keringanan pajak pagi industri kendaraan motor listrik. Di sisi lain, Luhut Binsar Panjaitan pun memiliki industri kendaraan motor listrik.
Karena itu, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meminta Jokowi agar memecat Luhut Binsar Panjaitan. Dia meminta Jokowi agar memecat dengan dasar adanya upaya memperkaya diri sendiri dengan kewenangan yang dimiliki alias korup.
Menurut Faisal Basri, salah satu ciri negara korup adalah memotong pajak.
“Nilep pajak atau dibebaskan untuk membayar pajak. Itu kan dibebas pajak 20 tahun. Kemudian mobil nanti pajaknya diturunkan, karena Pak Luhut sendiri itu punya industri sepeda motor listrik. Dia siapkan keringanan untuk industri dia,” kata Faisal Basri.
Baca Juga:Anggota DPRD Kota Pekalongan Ditangkap BNN saat Gunakan Narkoba
Moeldoko yang menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) juga tak luput dari sorotan Faisal Basri.
“Sebentar lagi subsidi diberikan kepada mereka, Rp 7 juta per mobilnya,” kata Faisal Basri melansir Suara.com.
Ekonom UI ini pun meminta Presiden Jokowi pecat Moeldoko.
“Nggak ada di dunia yang seperti ini, nggak ada. Luhut dan Moeldoko nggak ada. Jadi kalau Pak Jokowi sungguh-sungguh ya pecat dua orang ini dulu. karena itu simbol dari berkelindannya kekuasaan itu,” kata Fasial Basri.
Masih dalam kesempatan yang sama, pakar ekonomi ini juga membahas langkah pemerintah yang bisa berdampak pada membengkaknya utang dan krisis ekonomi.
Baca Juga:10 Perjalanan Karier Doyoung NCT yang Ulang Tahun ke-27, Happy Doyoung Day!
“Jadi pajak turun, keinginan mau semua, bangun ibu kota baru segala macam. Pendapatan turun, akibatnya apa? Utang menggelembung, yang akhirnya krisis ekonomi gitu,” kata Faisal Basri.