Suara Sumatera - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sontak kembali menjadi sorotan publik. Setelah menyindir emak-emak saat ini doyan ke pengajian. Hal ini malah membuat keluarga terbengkalai, terutama pemenuhan gizi keluarga sehingga terjadi stunting pada anak-anak.
Megawati disebut “nyinyir” terhadap ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang memerhatikan anak-anak mereka.
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Baca Juga:Hutan Adat Kerinci: Keunikan dan Pentingnya Konservasi Hutan
Aktivis sekaligus Pegiat Media Sosial Mohamad Ali Ridlo Assegaf atau yang dikenal dengan Babeh Aldo mengungkit jejak Megawati yang tidak lancar mambaca ayat Al-Quran.
“Salah satu manfaat ngaji adalah supaya... (Aldo memutar video Megawati kesulitan mengucapkan Shallallahu 'alaihi wasallam), ujar Babeh Aldo melalui kanal Youtube Babeh Adlo Aje 135.
Karena itu, Babeh Aldo menyarankan agar Megawati sering-sering mengaji dan belajar Al-Quran.
“Itu makanya sering-sering lah ngaji, tuntutlah ilmu dari lahir sampai kau mati. Sampai kapan ngaji? Sampai orang mati,” tambah Aldo.
Jejak Megawati salah menyebut istilah keagamaan yang lain juga dikulik.
Baca Juga:Sebelum Telat, Amankan Skripsi Kamu Lewat 3 Cara Ini
“Beribu maaf loh bu jangan dibully saya, pengikut ibu kan banyak, saya takut, Cuma menjawab itu ibu saja saya... (Aldo memutar video Megawati kesulitan mengucapkan Subhanahu wa ta'ala).
“Itu bedanya orang ngaji dan tidak ngaji,” tegas Aldo.
Aldo pun dengan sarkas mengucapkan layaknya narasi Megawati yang meminta maaf sebelum melakukan nyinyiran ke ibu-ibu pengajian.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.