Guru yang Dipecat karena Komentar Maneh di Instagram Ridwan Kamil Dapat Pekerjaan Baru

Muhammad Sabil Fadhillah mendapat pekerjaan dari anggota DPR Ri Dedi Mulyadi sebagai fotografer di timnya.

Abe Chan
Minggu, 19 Maret 2023 | 11:52 WIB
Guru yang Dipecat karena Komentar Maneh di Instagram Ridwan Kamil Dapat Pekerjaan Baru
Guru yang Dipecat karena Komentar Maneh di Instagram Ridwan Kamil Dapat Pekerjaan Baru. (Antara)

Suara Sumatera - Guru honorer asal Cirebon yang dipecat karena mengomentari unggahan instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan kata maneh (kamu, red) mendapat pekerjaan baru. 

Muhammad Sabil Fadhillah mendapat pekerjaan dari anggota DPR Ri Dedi Mulyadi sebagai fotografer di timnya. 

"Saat menemui Sabil beberapa hari lalu, ternyata dia menganggur dan sedang mencari kerja," kata Dedi melansir Antara, Minggu (19/3/2023). 

Dedi kemudian memenuhi keinginan Sabil dan mereka saling berjabat tangan pertanda sepakat untuk mempekerjakan Sabil sebagai fotografer di timnya.

Baca Juga:Jejak Kontroversi Dito Mahendra: dari Kasus Nikita Mirzani sampai KPK Temukan 15 Senpi

"Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer. Kalau bener salaman, deal," katanya. 

Sabil merupakan guru yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat. Dirinya diberhentikan oleh pihak yayasan lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial instagram (IG) Gubernur Ridwan Kamil.

"Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," ungkap Sabil.

Sabil mengaku berkomentar di unggahan IG Gubernur Jabar saat berinteraksi dengan anak-anak SMP yang berada di Tasikmalaya.

Komentar tersebut dituliskan dirinya menggunakan bahasa Sunda "Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi).

Baca Juga:Adian Napitupulu Tak Yakin Thrifting Bunuh UMKM Tekstil: Impor Pakaian Cina Dominasi Pasar

Sabil mengaku bahwa sebutan maneh dalam komentar-nya adalah sebuah panggilan akrab. Karena ia menilai orang yang dikomentari adalah sosok yang friendly.

"Beberapa kali juga pernah ketemu dengan beliau. Saya memandang beliau sosok yang akrab, lebih ke friendly," ujar Sabil.

Dedi Mulyadi berharap semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tak perlu tegang. Dedi juga mengkritik Sabil sebagai seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik jangan sampai menimbulkan multi-tafsir.

"Saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multi-tafsir, karena kulturnya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh tapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan," katanya. 

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak