Suara Sumatera - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ikut menyoroti soal kasus kematian Bripka AS yang disebut bunuh diri karena minum racun sianida.
Kematian Bripka AS yang terkait penggelapan pajak kurang lebih Rp 2,5 miliar di Samosir ini menyulut polemik, karena pihak keluarga korban menilai adanya kejanggalan-kejanggalan.
Hotman Paris lewat unggahan di akun Instagram miliknya menuliskan kalau kasus ini mirip dengan kasus pembunuhan Ferdy Sambo.
"Apa ini mirip kasus Sambo?" tulisnya dikutip Selasa (28/3/2023).
Baca Juga:Ferry Irawan Ancam Venna Melinda, Cek Fakta Nassar Meninggal Dunia
Pengacara berdarah Batak ini juga mempertanyakan mengapa Mabes Polri tidak turun tangan melakukan penyidikam
"Kenapa bukan Mabes Polri yang menyidik??" sambungnya.
Sontak saja, unggahan ini ramai mendapatkan komentar dari nitizen.
"Sambo jilid 2," tulis nitizen.
"Bisa jadi pak hotman di tubuh polri, bertahap dulu kali pak hotman kalau tidak sanggup tim gabungan polisi naik ke mabes polri karena pakai biaya besar," kata nitizen.
Baca Juga:Letuskan Petasan ke Arah Masjid, Remaja Diduga Geng Motor Tewas Diamuk di Deli Serdang
Sebelumnya, kematian anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka AS meninggalkan segelintir kejanggalan. Sebab, Bripka AS tewas secara mendadak dalam sebuah dugaan bunuh diri.
Ia disebut meninggal usai menenggak racun sianida. Hal ini dinilai tak wajar karena sebelumnya Bripka AS terlibat dalam penggelapan pajak kurang lebih Rp 2,5 miliar.
Pria yang bernama asli Bripka Arfan Saragih meninggal pada Senin (6/2/2023). Jenazahnya ditemukan di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.