Susi Pudjiastuti Turun Tangan soal Guru Muda Mundur dari ASN Usai Lapor Dugaan Pungli

Susi mengaku telah menghubungi Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Abe Chan
Rabu, 10 Mei 2023 | 16:56 WIB
Susi Pudjiastuti Turun Tangan soal Guru Muda Mundur dari ASN Usai Lapor Dugaan Pungli
Guru muda bernama Husein Ali Rafsanjani mengundurkan diri dari ASN usai lapor dugaan pungli. (TikTok @husein_ar)

Suara Sumatera - Seorang guru muda di Pangandaran, Husein Ali Rafsanjani mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) usai melaporkan dugaan pungutan liar (pungli).

Hal ini membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turun tangan. Susi mengaku telah menghubungi Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

"Barusan saya dapat telepon dari bupati, dia ada di Bandung dan mau ketemu  sdr Husein mau ngobrol dari hati ke hati," cuit Susi di akun Twitter @susipudjiastuti, dikutip Rabu (10/5/2023). 

Susi mengaku bahwa bupati berjanji tidak akan segan-segan untuk bertindak jika memang anak buahnya salah. 

Baca Juga:Kini Dilamar Rizky Febian, Mahalini Jawab soal Jika Diajak Pindah Agama

"Beliau berjanji kalau memang anak buahnya yang salah beliau tidak akan segan-segan untuk bertindak. Beliau berjanji akan kabari lagi setelah pertemuan," cuitnya. 

Sebelumnya, dalam video yang diunggah di akun TikTok @husein_ar, mulanya Husein menjalani latihan dasar sebelum ditugaskan sebagai guru ASN. Saat ituia dimintai uang untuk kegiatan latihan dasar yang berlokasi di Bandung.

Kemudian, Husein kembali dimintai uang saat latihan latsar Rp 350 ribu. Dirinya pun kesal lantaran ketidakjelasan tujuan dimintai uang bagi anggota yang mengikuti latsar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Husein, saya minta maaf kalau jadi perhatian banyak orang. Saya cuma mau menjelaskan detailnya kenapa saya bisa speak up dan bisa berani untuk mengundurkan diri," kata Husein dalam video dikutip Rabu (10/5/2023).

"Awalnya tuh waktu latsar di tahun 2020, setelah kita mendapat surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayai negara, tiba-tiba H-seminggu kita disuruh bayar uang transport. Yang bikin jengkelnya tuh ikut ngga ikut rama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga kan orang yang gak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Terus waktu lagi latsar tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu," sambungnya. 

Baca Juga:Seorang Pengendara Motor di Kubu Raya Tewas Usai Tabrak Belakang Truk Parkir

Pada kondisi itu, Husein bercerita gajinya selama tiga bulan belum dibayar, karena bakal dibayarkan sekaligus.

"Walaupun under satu juta lah, bagi beberapa orang bukan seberapa, tapi bagi kita agak berpengaruh gitu. Apalagi waktu itu gaji selama 3 bulan belum dibayar. Benar-benar belum dibayar, lagi di rapel katanya," ungkap Husein. 

"Cuma kan jadi berat banget gitu. Sampai yang nagih itu saya bilang saya enggak ada uang banget. Saya kasih screenshot isi rekening saya, enggak ada, di Rp 500 ribu aja enggak ada di rekening waktu itu," cetusnya. 

Husein kemudian berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke situs lapor.go.id, layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat milik pemerintah.

"Jadi saya lapor aja. Saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot (chat) penagihannya, saya kasih bukti transfer di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," jelasnya. 

Tak lama setelah laporannya dikirim, Husein mengaku ditelepon oleh pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangandaran.

Dirinya memenuhi panggilan itu. Bukannya mendapatkan keadilan, Husein justru disidang oleh sekitar 12 orang selama enam jam dan dicecar pertanyaan.

Husein mengaku pihak yang menyidangnya menyatakan anggaran untuk melaksanakan kegiatan itu tidak ada, karena dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Dirinya juga mengaku mendapat intimidasi pemecatan jika laporan yang diajukan ke lapor.go.id tidak diturunkan. 

Pasalnya, laporan itu dianggap bisa merusak nama baik instansi. Setelah terus mendapat intimidasi dari pihak instansi termasuk melibatkan banyak orang, Husein akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak