Suara Sumatera - Layanan sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami masalah. Hal tersebut membuat layanan ATM bank tidak berfungsi.
Seiring dengan itu, beredar kabar di media sosial baru-baru ini tentang unggahan yang menyebut BSI melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut.
Pengunggah memposting sebuah foto pada 11 Mei 2023 disertai narasi sebagai berikut: "Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri iminta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan Aamiin yaa robbal 'alamin," Akun itu menambahkan narasi: "Apakah ini yang dinamakan ikhtiar bumi dan langit? Bumi = ikhtiar manusiaLangit = RUQYAH SISTEM Sing sabar semua nasabah BSI".
Lantas benarkah BSI melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut?
Baca Juga:Inara Rusli Diperiksa Polisi setelah Laporkan Virgoun dan Tenri Anisa Kasus Perzinaan
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran, postingan tersebut tidak benar. Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Head of Corporate Coomunication PT BSI Tbk, Eko Nopiansyah dan menyebut bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
"Itu hoaks ya," ujarnya saat dihubungi Kamis (11/5/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi meminta maaf atas terkendalanya layanan perbankan BSI sejak 8 Mei 2023.
Dia menyebut proses pemulihan layanan masih terus dilakukan. Hery menyampaikan dalam proses pemulihan ini fokus utamanya adalah menjaga dana dan data nasabah tetap aman. Setidaknya hingga layanan BSI kembali berjalan normal.
"Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023," katanya, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga:Kapolresta Solo Pastikan Anak Jenderal Polisi Tak Terlibat Kasus Pencabulan Murid Taekwondo
"Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” sambung Hery.
Dia menjelaskan, pada Selasa (9/5/2023) pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang. Setelah itu, nasabah BSI bisa melakukan transaksi melalui dua pilihan itu.
Namun, layanan pada aplikasi BSI Mobile belum kembali sepenuhnya. Kemudian pada hari ini, Rabu (10/5/2023) pukul 14.00 WIB, Perseroan tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.
"Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hery mengakui ada dugaan terjadi serangan siber ke sistem milik BSI. Namun, dia ingin memastikan penyebab tersebut lebih jauh.
"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah," tutur Hery.
Menyoal ini, dia menegaskan bakal memperkuat keamanan siber dalam sistem BSI. Utamanya sebagai upaya untuk menjaga data nasabah bank syariah pelat merah itu. Dia juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI." jelas dia.
KESIMPULAN
Dari keterangan di atas, Unggahan yang menyebut BSI melakukan ruqyah untuk memulihkan layanan sistem pada bank tersebut adalah hoaks.
Postingan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.