Suara Sumatera - Aktivitas seksual merupakan rutinitas wajib yang menyenangkan bagi pasangan suami-istri. Namun, semua bisa jadi masalah jika hasrat seks terlalu tinggi alias hiperseks.
Pakar seksolog, dokter Boyke Dian Nugraha mengatakan, orang yang hiperseks pada dasarnya mudah dikenali. Mereka yang hiperseks bisa diketahui dari frekuensi berhubungan seksual.
Biasanya, dalam satu hari orang dengan hiperseks bisa melakukan hubungan seks hingga 3-4 kali. Hal tersebut sangat berlebihan dibandingkan pasangan normal yang melakukannya 1 atau 2 kali saja dalam sepekan.
“Jadi dia bisa liat bahwa rata-rata hubungan seks itu kan seminggu dua tiga kali, itu yang seluruh dunia 85 persen melakukan itu. Tapi kok saya kayak minum obat ya seminggu tiga kali kadang-kadang sehari empat kali. Nah berarti dia sudah berlebihan,” kata Boyke dalam video yang diunggah di kanal Youtube TALKPOD, dua tahun lalu.
Baca Juga:CEK FAKTA: Heboh Kabar Trisha Eungelica, Anak Ferdy Sambo Dipenjara
Hasrat yang tinggi ini membuat orang tersebut justru sering memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan seksual. Kondisi ini juga bisa membuat aktivitas dan pekerjaan seseorang menjadi terganggu.
Atasi Hiperseks
Dokter Boyke mengatakan, untuk orang dengan hiperseks harus bisa menambah aktivitas yang dilakukan. Orang tersebut juga harus menghindari pikiran maupun aktivitas yang memancing hasrat seksualnya.
Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan, nantinya itu akan membantu membuat hasrat seksualnya menurun.
“Cara menguranginya, beraktivitas hobinya ditambah. Jangan hobinya mikirin blue film mulu, mikirin seks mulu, nonton-nonton semua, majalah-majalah porno. Dengan dialihkan pada aktivitas itu nanti gairah seksnya turun, jadi disesuaikan lagi,” jelas Dokter Boyke.
Baca Juga:CEK FAKTA: Kuat Maruf Dihukum Mati, Terbukti Jadi Provokator Pembunuhan Brigadir J
Tidak hanya itu, Dokter Boyke mengungkapkan, pada beberapa kasus, seseorang perlu bantuan dokter untuk mengatasi hasrat seksualnya itu. Pasalnya, jika dibiarkan, tidak hanya frekuensi yang banyak, pada beberapa kasus orang hiperseks justru bergonta-ganti pasangan. Padahal, itu justru berbahaya bagi kesehatannya.
“Meskipun hiperseks ini terkadang butuhnya dokter, bahkan ada hiperseks yang gak cuma frekuensi tapi dia butuh ganti-ganti pasangan. Jadi misalnya yang perempuan bisa butuh tiga sampai empat laki-laki. Biasanya melakukannya sama gigolo,” pungkas Dokter Boyke.