Suara Sumatera - Media sosial diramaikan dengan kabar Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka rela mengundurkan diri dari jabatannya demi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Informasi tersebut disebarkan oleh kanal YouTube bernama LIDAH RAKYAT pada tanggal 3 Mei 2023 lalu.
Pengunggah mencantumkan judul video sebagai berikut:
“Demi Maju Dampingi Anies!Gibran Tunjukkan Surat Pengunduran Diri Dari Walikota, Nasdem : Welcome!!”
Baca Juga:Sandiaga Uno Siapkan Lima Wisata Super Prioritas untuk Dikunjungi Timnas Argentina
Selain itu, video tersebut menunjukkan thumbnail dengan gambar Gibran yang menunjukkan sebuah berkas dengan narasi yang bertuliskan: “GIBRAN PERTARUHKAN JABATAN, SIAP DAMPINGI ANIES MAJU PILPRES”.
Lantas benarkah klaim yang menyebut Gibran mundur dari jabatannya Wali Kota demi jadi cawapres Anies?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran, tidak ada pemberitaan valid yang menyebut Gibran rela mundur dari jabatannya demi Anies Baswedan.
Nyatanya, foto tumbnail dan video yang diunggah merupakan hasil editan disertai dengan narasi yang menyesatkan.
Foto Gibran yang menunjukkan dokumen sebenarnya adalah foto Girban dan Teguh saat hasil pleno penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih dalam Pilkada Solo 2020.
Baca Juga:Jangan Asal, Ini Cara Pilih Jam Tangan Untuk Jadi Daya Tarik Penampilan Sehari-hari
Foto itu merupakan hasil liputan Ryantono Puji Santoso dari TribunSolo.com. Sedangkan video merupakan hasil editan kumpulan beberapa video yang diberi narasi yang menyesatkan.
Video pertama yang dicuplik identik dengan video liputan KOMPASTV pada tanggal 16 November 2022 dengan judul: “Bertemu Anies Baswedan di Solo, Gibran Rakabuming Pastikan Tak Ada Pembicaraan Politik!”.
Video kedua yang dicuplik adalah video cuplikan sesi Ngobrol Sore Semaunya Episode ke-84 dari akun Youtube CXO Media dengan judul: “Gibran Rakabuming: Memajukan Solo Dengan Gaya Kepemimpinan Khas”.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, tidak ada informasi mengenai pengunduran diri Gibran sebagai Wali Kota Surakarta untuk maju mendampingi Anies Baswedan.
Dengan demikian, informasi yang dinarasikan dalam video merupakan kabar hoaks dan video bernarasi dimaksud masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.