Suara Sumatera - Media sosial diramaikan dengan curhatan seorang anggota Brimob Polda Riau yang mengaku dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas.
Tak hanya itu, anggota polisi mengaku bernama Bripka Andry Darma Irawan itu mengklaim diminta komandannya mencari uang di luat kantor. Ia diketahui bertugas di Rokan Hilir.
"Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P
Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir." tulisnya sebagai pembuka kalimat dikutip dari Instagram @kabarnegri, Senin (5/6/2023).
Dalam unggahan yang diposting ulang akun tersebut memuat bukti transferan sejumlah uang yang diduga diminta sang komandan.
Baca Juga:Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden
"Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru." ujarnya.
Selain diduga bukti tranferan, ada juga unggahan berupa tangkapan layar chat WA diduga antara Bripka Andry dan komandannya.
Bripka Andry kemudian menjelaskan terkait pemutasian yang terjadi pada dirinya. Bahkan ia sampai membawa ibunya untuk meminta penjelasan ke Dansat Brimob Polda Riau di Pekanbaru.
"hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.
Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,
ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.
Kombespol RLG selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan,
Baca Juga:Ikhlas Difitnah Anak Kandung, Nikita Mirzani Minta Tuhan Hukum Lolly
"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan"
Setelah mendengar penjelasan itu, Saya menyampaikan
"mohon ijin komandan,
Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.
Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"
Beliau menjawab,
"Saya tidak ada menerima uang tersebut.
Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru"
Setelah itu saya dan ibu kembali pulang.
Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.
Ijin menjelaskan,
Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol PHS, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor.
Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.
Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan.
Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 172000146**** Bank Mandiri an. PHS ada bukti-bukti transfernya." tulisnya.
Akun pengunggah ulang tersebut juga menambahkan curhatan sang Brimob pada kolom komentar.
"Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon,
Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol PHS dibuktikan dengan chat WhatsApp.
Sebelum saya dimutasi,
Saya diminta oleh Kompol PHS mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan." pungkasnya.
Unggahan tersebut lantas diserbu komentar beragam dari warganet. Beberapa di antaranya yang menyenggol Mabes Polri dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ada juga yang mencolek Menkopolhukam Mahfud MD.
"Waduh..yg jadi pertanyaan..Bagaimana cara anak buahnya dapatkan uang segitu banyak apa anak buahnya punya Bisnis,mislnya jual beli Sapi atau ternak ayam gitu.." tulis warganet.
"Cerita klasik... Bawahan dan Kumendan," kata netizen.
"USUT @brimob_id @bidpropam_poldariau @listyosigitprabowo @divisihumaspolri @ccicpolri @jokowi @korpsbrimobpolri," sebut yang lain.
"Ckckckckckck... Ini komandan apa tukang palak @listyosigitprabowo @divisihumaspolri," ungkap warganet.
"@listyosigitprabowo @mohmahfudmd halopak," sahut netizen lain.