Suara Sumatera - Elektabilitas calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto hingga kini masih bersaing.
Pegiat media sosial Ade Armando mengungkapkan jika posisi Ganjar terancam lantaran pendukung Anies berpindah ke Prabowo.
“Apa yang saya khawatirkan akhirnya sudah mulai terjadi, suara dukungan terhadap Ganjar terus menurun sementara suara dukungan terhadap Prabowo terus naik,” ujar kader PSI itu melansir Cokro TV, Selasa (6/6/2023).
Namun, menurut Ade Armando, suara Anies makin tertinggal seiring dengan turunnya dukungan ke Ganjar.
Baca Juga:Meski Lagi Ribut dengan Lolly, Nikita Mirzani Ternyata Tengah Dekat dengan Seorang Pria?
“Kabar baiknya sih suara Anies semakin tertinggal, tapi saya kan tidak bisa bergembira karena tanda-tanda kekalahan Ganjar dalam Pilpres 2024 semakin jelas,” sebut dia.
Ade Armando menyebut hal itu terlihat dalam hasil survei nasional lembaga indikator yang dipimpin Burhan Muhtadi, survei dilakukan akhir Mei lalu.
Diketahui dalam survei itu menunjukkan bahwa ada tiga kandidat yang maju dukungan terhadap Prabowo unggul tipis dari dukungan terhadap Ganjar, dan unggul jauh dari Anies.
“Prabowo 38%, Ganjar 34% dan Anies 19%. Jadi selisih Prabowo dan Ganjar cuma sekitar 4% Anies langsung masuk kotak,” tutur Ade.
Lantas bagaimana kalau pertarungan berlangsung dua babak dengan menyisakan Prabowo dan Ganjar?
Baca Juga:Cek Fakta: Live di Depan Najwa Shihab, Arya Saloka Mengaku Bercerai dengan Putri Anne
Ternyata hasil survei menunjukkan kalau di final ada Prabowo dan Ganjar, kemenangan Prabowo akan menjadi semakin dekat.
“Prabowo 50.5% sementara Ganjar hanya 39,3% artinya selisihnya mencapai sekitar 11%. artinya lagi suara pendukung Anies sebagian besar pindah ke Prabowo dan bukan ke Ganjar,” tegas Ade Armado.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.